SUARA INDONESIA, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Teguh Sumarno akan melakukan pendataan honorer akbar dalam waktu dekat.
Pendataan itu dimaksudkan, sebagai langkah antisipatif PGRI jelang disahkannya UU ASN 2023, agar honorer yang berhak bisa diperjuangkan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Pernyataan itu disampaikan langsung Humas PB PGRI Ilham Wahyudi, dalam jumpa pers, Senin (25/12/2023).
"Do'akan kita akan melakukan pendataan akbar dalam waktu dekat. Misinya, memperjuangkan honorer jadi ASN tanpa tes kalau perlu," ungkap Ilham.
Pihak PGRI merinci, sampai saat ini masih ada 2 juta lebih honorer yang masih belum berstatus ASN.
"Selain guru, di dalamnya juga ada pegawai tidak tetap. Ini yang akan kami perjuangkan dalam waktu dekat," ucapnya.
Andaikan di jalan ditemukan ada data fiktif, pihaknya tidak segan-segan akan mencoret langsung.
"Karena aduan yang masuk ke kami, ada masa kerja yang diduga dibengkakkan. Bahkan, ada juga kepala sekolah yang mengangkat anaknya sendiri di sekolah itu. Ini kami melihat sudah ada indikasi praktik nepotisme," katanya.
Sementara Ketua Umum PB PGRI Teguh Sumarno saat dikonfirmasi lewat selulernya membenarkan, akan ada pertemuan akbar dalam waktu dekat.
"Kita akan menggelar pertemuan Akbar mengundang perwakilan guru honorer se-Indonesia. Kita data ulang, kita perjuangan," tulisnya, menanggapi pertanyaan wartawan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Heri Suroyo |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi