SUARA INDONESIA JAWA BARAT

Malam Takbir Arus Mudik di Jalur Cileunyi Relatif Lancar, Puncaknya Terjadi H-2 Lebaran

Sugiyanto - 10 April 2024 | 01:04 - Dibaca 860 kali
News Malam Takbir Arus Mudik di Jalur Cileunyi Relatif Lancar, Puncaknya Terjadi H-2 Lebaran
Pos Terpadu Cileunyi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. H-1 Lebaran, arus mudik di jalur ini relatif lancar. (Foto: Sugiyanto/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA BANDUNG - Situasi arus mudik di malam takbir Idul Fitri 1445 H di Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, relatif aman dan lancar. Hal tersebut disampaikan Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Mangku Anom Sutresno, saat ditemui di area Pos Terpadu Cileunyi, Selasa (9/4/2024) malam.

"Alhamdulillah situasi terkini di H-1 jelang Idul Fitri 1445 H cukup aman. Kalau kita melihat tren dan jumlah volume arus lalu lintas dari H-7 sampai dengan H-1 hingga pukul 24.00, relatif lebih landai dibanding hari sebelumnya," kata Anom.

Menurutnya, volume kendaraan di arus mudik Lebaran tahun ini, tertinggi terjadi pada H-2 dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 103.000 kendaraan. Kondisi ini berbeda dengan tahun kemarin yang angkanya lebih tinggi.

"Tahun kemarin tertinggi ada di H-2 dengan jumlah kurang lebih 131.000 kendaraan yang melintas di jalur selatan," ujar Anom, menambahkan.

Terkait dengan kendala selama pengamanan arus mudik dari H-7 sampai H-1, kata Anom, tidak ada kendala yang berarti. Kondisi cukup aman dan lancar. "Tapi yang paling signifikan kami rasa adalah di waktu berbuka puasa dan waktu salat tarawih," ungkapnya.

Hasil evaluasi, jika melihat dari jumlah perjalanan per jamnya, jumlah perjalanan pemudik tertinggi dimulai pukul 21.00 dan puncaknya pada pukul 10. Situasi yang ramai terjadi hingga menjelang Subuh. Kondisi ini disebutnya hampir terjadi setiap hari.

Di siang hari, Anom menuturkan, arus lalu lintas relatif sepi. Hal tersebut karena pemudik banyak yang memilih waktu perjalanan di malam hari, mungkin karena faktor cuaca di malam hari yang lebih dingin ketimbang siang.

"Jadi hambatan nyaris tidak ada. Hanya pada saat yang bersamaan mungkin di restoran, rest area, rumah makan saja. Pada saat keluar dan masuk bersamaan itu yang menjadi hambatan cukup berarti," pungkas Anom. (*)


» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Sugiyanto
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya