SUARA INDONESIA, BANDUNG - Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bandung menggelar Rembug Bedas di tiga desa yakni Desa Pangalengan, Desa Pulosari dan Desa Tribaktimulya, Kecamatan Pangalengan, Selasa (11/6/2024).
Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya membangun komunikasi publik antara pejabat pemerintahan Kabupaten Bandung dengan berbagai unsur yang ada di desa. Selain itu, mempererat tali silaturahmi dan menyerap aspirasi masyarakat dibarengi dengan pemberian solusi untuk mewujudkan Kabupaten Bandung Bedas.
Selama melaksanakan Rembug Bedas, Bupati mengagendakan kunjungan kerja ke 131 desa dari 270 desa dan 10 kelurahan di Kabupaten Bandung.
Kali ini, Bupati hadir di GOR Gelora Muda Desa Pangalengan untuk menjalin komunikasi publik dengan masyarakat yang berasal dari berbagai unsur pada pelaksanaan Rembug Bedas tersebut. Kehadiran Bupati Bandung dalam rangka menyerap aspirasi atau curhatan masyarakat berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat di desa tersebut.
Ia merespon langsung apa yang menjadi aspirasi masyarakat berkaitan dengan peningkatan pembangunan di Desa Pangalengan. "Apalagi Desa Pangalengan menerima anggaran sebesar Rp 4,6 miliar, sehingga dalam pemanfaatannya bisa dimusyawarahkan melalui musyawarah di tingkat desa dan RW," ujar Dadang.
Dadang dalam kesempatannya mendorong berbagai unsur untuk melaksanakan peningkatan kapasitas, dalam upaya menghadapi Indonesia Emas tahun 2045.
Ia pun merespon persoalan sampah yang dihasilkan oleh 3,7 juta jiwa masyarakat Kabupaten Bandung, sehingga setiap orangnya bisa menghasilkan 0,3 kg per hari. "Sampah bisa menghasilkan uang. Jadi persoalan sampah merupakan urusan kita bersama," kata Bupati Dadang.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna ini berharap kepada masyarakat untuk mengelola sampah dari mulai tingkat rumah, sebagai penghasil atau sumber sampah.
Pada kesempatan itu, Kang DS menyatakan siap melanjutkan program insentif guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun. "Kami dari Pemkab Bandung siap memfasilitasi kelompok tani untuk pengembangan pertanian di kawasan perkebunan," tegasnya.
Ia berencana akan mengkomunikasikan dengan pihak perkebunan untuk pengadaan lahan garapan pertanian yang bisa dimanfaatkan oleh para petani setempat. Hal itu menyusul adanya aspirasi masyarakat yang menyebutkan di Desa Pangalengan kebanyakan buruh tani, dan hanya sebagian kecil petani.
Bupati Bedas ini pun merespon apa yang menjadi harapan warga untuk adanya penambahan bantuan keuangan khusus dari bonus produksi panas bumi. Mengingat Desa Pangalengan sebagai daerah penghasil panas bumi.
Ia pun bertekad untuk menyelesaikan pemeliharaan atau penataan jalan dengan status jalan kabupaten di Pangalengan. "Insya Allah, pembangunan jalan akan segera diselesaikan," katanya.
Di sela-sela kesempatannya, Kang DS juga mendorong masyarakat Desa Pangalengan bisa memasarkan produk-produk unggulannya. Terlebih lagi Pangalengan merupakan kawasan destinasi wisata unggulan di Kabupaten Bandung. "Inilah pentingnya ada peningkatan sumber daya manusia yang profesional," ujarnya.
Ia juga mendorong pengembangan potensi unggulan yang ada di Pangalengan itu, khususnya produk-produk unggulan yang dihasilkan para pelaku UMKM setempat. "Pemerintah sudah menyiapkan anggaran dalam program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," pungkasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Sugiyanto |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi